Fuih..sepertinya
ini rekor tercepat saya menyelesaikan sebuah novel, kurang dari dua
jam. Dan itu bisa terjadi karena memang secara keseluruhan ceritanya
menarik.Oh ya, novel ini juga jadi juara 1 Romance Qanita tahun 2013.
Novel
setebal 292 halaman ini bercerita tentang Alnilam Rahma Soeminta(Nilam)
dan Shen( Shen Luthfi Ardiwinata), yang bersahabat sejak kecil, karena
kedua orang tua mereka yang juga bersahabat dan tinggal berdekatan.
Walau pun sudah berpacaran dengan Reza selama 3 tahun, hubungan Nilam
dan Shen tetap terjalin, dengan sepengetahuan Reza. Mereka berdua
layaknya sepasang kembar yang saling memahami sama besarnya.
Suatu
saat, Reza melamar Nilam. Momen yang seharusnya membahagiakan itu malah
menimbulkan kecemasan. Karena berarti waktunya bersama Shen akan
berkurang banyak atau bahkan tak ada lagi. Mengetahui suasana hati Nilam
yang tak begitu baik, Shen mengajaknya berlibur ke Bali selama
seminggu, setelah mendapatkan ijin dari orang tua Nilam, Reza dan ijin
cuti dari boss Shen. Buat Nilam ini akan jadi perjalanan pertamanya
menggunakan pesawat terbang, juga mengunjungi Pulau Bali.Oh ya, karena
pekerjaan Nilam sebagai desainer lepas, perkara menyempatkan waktu
seminggu untuk liburan bukanlah masalah
.
Lantas dimulailah
perjalanan selama semingguan menyusuri keindahan Bali, dalam agenda-
agenda yang telah direncanakan dengan rapi oleh Shen.Dan kisah- kisah
indah, menyenangkan, menyebalkan, Nilam alami dengan Shen yang selalu
ada untuknya.Tanpa mereka sadari, ada yang berubah dalam hubungan
mereka. Debar- debar aneh yang dialami Nilam saat karena sesuatu hal
mereka harus berdekatan, mood Shen yang seringkali berubah. Shen bisa
berubah dari seseorang yang cuek, lalu jadi penuh perhatian dan kemudian
mendadak menjauh.Sampai pada suatu momen di mana entah karena suasana
atau adanya chemistry di antara mereka, kedua sahabat ini berciuman.
Dan
setelah itu, segalanya tak pernah sama lagi. Nilam baru menyadari bahwa
dia menyintai Shen. Tapi Shen malah melakukan hal yang sebaliknya.
Meminta maaf terhadap apa yang terjadi dan mulai bersikap menjauhi
Nilam.Dan luburan pun berakhir dengan suasana yang tidak mengenakkan
bagi keduanya.
Di bandara, Nilam dijemput Riza sedangkan Shen
dijemput Anne, teman kantornya.Setelah kejadian itu, Nilam lalu
memikirkan perasaannya kepada Reza dan Shen, menimbangnya dan
menyelesaikan semuanya. Lantas, apakah yang terjadi di antara mereka
bertiga? Di akhir cerita, ada ending yang sudah bisa diduga, tapi dengan
eksekusi yang bisa memainkan emosi pembacanya.
Sebagai pembaca,
saya terpuaskan olek novel ini. Tema yang sebenarnya sederhana, yakni
tentang cinta yang tumbuh dalam sebuah persahabatan, juga keindahan
Pulau Bali, berhasil disajikan dengan cantik, masing- masing dengan
porsi yang berimbang. Keindahan Bali ditampilkan dengan jujur, juga
persahabatan yang manis di antara Nilam dan Shen.Dari segi kesantunan
pun, saya rasa interaksi antara Shen dan Nilam pun ditampilkan dengan
wajar, tidak berlebihan seperti yang banyak ditampilkan di novel
sejenis.
Gaya penceritaan yang menggunakan POV 1 pun menjadikan
novel ini enak dinikmati.Hampir seluruh bagiannya masuk akal, kecuali
sedikit di halaman 26. Di situ diceritakan bahwa Nilam duduk di dekat
jendela, dengan tangan Shen menepuk nepuk menenangkannya. Lalu
diceritakan Nilam menyengkeram tangan Shen yang satunya.Dalam logika
saya, tangan Shen yang mengusap Nilam pasti tangan yang terdekat dengan
tubuhnya. Jadi kalau Nilam mencengkeram tangan satunya, rasanya dia
harus melewati tangan dan tubuh Shen dan rasanya itu ribet. Lebih masuk
akal kalau Nilam menyengkeram tangan Shen yang sama. Satu lagi, penulis
terlalu sering menggunakan kata mengacak- acak rambut( Shen ke
Nilam).Padahal masih banyak sikap yang bisa dipilih, seperti mnbenepuk
tangannya, menarik ujung rambutnya atau menyentuh ujung hidungnya.
Setelah
membaca novel ini, saya rasa menjadi juara 1 untuk sebuah sayembara
Romance tidaklah berlebihan. Penulis cukup berhasil mengirimkan pesannya
ke pembaca..dan bukankah itu yang paling dikehendaki pembaca?
|
2 komentar:
(y)
tq dik, aku belum pernah meresensi novelmu yak?
Posting Komentar