@SyifaDhani. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

KATA KOTA KITA( JAKARTA)

Judul buku            :  Kata Kota Kita
Pengarang            :  Idawati Zhang, Putra Zaman dll.
Jenis/ Genre          :  Kumpulan Cerpen
Jumlah halaman     :  270
Penerbit                :  PT Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis

Buku ini beris 17 cerpen karya penulis penulis terpilih dari Gramedia Writing Project Batch 1. Dengan mengambil kata kunci kota, tulisan tulisan ini mengambil setting 14 kota.Penulisnya, ada yang sudah menulis novel solo, ada yang belum. Mungkin itu juga salah satu alasan tidak meratanya kualitas cerpen cerpen di sini.Beberapa di antaranya yang menurut saya menarik adalah,
1/ Ora, mengambil setting Ambon, ditulis oleh Ayu Rianna.
    Bagi saya, setting cerpen yang bercerita tentang sepasang sahabat, tapi sebenarnya salah satu atau salah duanya mencintai , keren banget. Tentang sebuah tempat indah yang nun jauh di Ambon sana.Sayangnya, sampai akhir cerita saya malah bingung. Tokoh ceweknya sudah menikah, suaminya sering meninggalkannya untuk dinas( nggak tahu profesinya apa), tapi malahan kerja di tempat yang jauh dari mana mana.
2/ Let The Good Times Roll, mengambil setting New Orleans, ditulis oleh Emha Eff.
    Cerpen ini bercerita tentang seorang remaja yang tidak suka dengan teman wanita ayahnya, yang naga naganya akan jadi ibu barunya.Tapi dalam sebuah perjalanan ke New Orleans, perempuan itu malah jadi penyelamatnya, saat dia hampir terjebak dalam tipu muslihat seseorang yang ditemuinya di dunia maya.Buat saya, ceritanya seru, juga settingnya tergarap dengan baik.
3/Sparks, mengambil setting New York, ditulis oleh Emilya Kusnadi.
   Cerpen yang bercerita tentang seorang gadis pembimbang yang menolak lamaran pemuda yang disukainya, nyaris tanpa alasan. Yang saya suka dari novel ini adalah cara bertutur pengarang yang asyik, juga settingnya yang cukup, tak kurang tapi juga tak berlebihan.
4/ Mamon, Cintaku Padamu, setting Semarang, ditulis oleh Idawati Zhang.
    Ini cerita terbaik menurut saya. Berkisah tentang seorang perempuan yang ditinggal mati suaminya yang seorang kriminal. Lalu dia kembali ke Semarang, tempat di mana rumah orang tuanya berada. Sebetulnya si perempuan sudah tak diakui anak lagi, tapi dia kembali karena merasa punya hak atas emas emas batangan milik orang tuanya. Sayangnya, maksudnya ketahuan kakak kandungnya. Mereka berkelahi, sang kakak terluka dan dirawar di rumah sakit. Dan si perempuan dihadapkan pada suatu pilihan sulit yang ditawarkan kaka iparnya.Sayangnya, setting buat cerita ini entah kenapa malah lemah sekali.
5/ Ankara di bawah Purnama, setting Ankara, penulis Tsaki Daruchi.
    Walau pun ceritanya absurd dan serem, juga terus terang bukan gaya yang saya sukai, diksi penulis keren dan setting tempatnya juga cukup.

Review
Terus terang ekspektasi saya pada buku ini cukup tinggi. Tapi sayangnya, tidak demikian kenyatannya.Dari 17 cerpen yang ditulis, tidak sampai separuhnya yang menurut saya enak dinikmati. Dengan berbagai sebab, mulai dari setting yang kurang atau malah kebanyakan sehingga mirip buku wisata, cerita yang bikin bingung dan tidak ada yang baru, juga twist yang mudah ditebak.
Selain itu, pemilihan kotanya nggak variatif. Dari 17 cerpen, 3 cerpen memakai setting Jakarta dan 2 cerpen memakai setting Jogjakarta. Padahal kan kota di Indonesia ratusan, duhhh.
Ada lagi yang mengganjal, ada dua cerpen yang punya ide yang sama, tentang orang yang sudah meninggal tapi masih bisa berinteraksi dengan yang hidup
Besar harapan saya, untuk saat saat mendatang, cerpen cerpen yang ditampilkan lebih berkualitas.

.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar