@SyifaDhani. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Belajar Hidup di Negeri Orang, lewat 8 COMEDIE BANDREK by Dini M.Kusmana


Judul buku : 8 Comedie Bandrek
Pengarang : Dini M Kusmana
Jumlah hal : 245
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama.
ISBN : 978-979-22-9036-3

Apakah yang kira- kira kau rasakan, jika harus tinggal di suatu tempat yang jauh dan berbeda dalam segalanya, baik bangsa, warna kulit, agama, budaya dan banyak hal . Dan itu demi sebuah keutuhan rumah tangga yang diidamkan oleh semua pasangan.Ketika tiap saat adalah hal- hal baru yang banyak di antaranya berujung air mata dan kesedihan?


Itulah yang coba diceritakan oleh Dini MK lewat tokoh Sejati nya. Bersama suami yang berkewargaan negara Perancis( Jean-Charles) dan anak mereka Musa yang masih bayi, Sejati harus tinggal di kota Montpellier,Perancis . Meninggalkan semua kenyamanan yang dirasakan di Indonesia, karena lahir dari sebuah keluarga berada( ayahnya dokter jantung dan ibunya mengelola sebuah pompa bensin milik keluarga).


Dari pertama menginjakkan kaki di kota tersebut, masalah demi masalah menderanya. Dimulai dari ketidaksepahaman dalam beberapa hal dengan mertuanya Dominique, sulit dan rumitnya mengurus ijin tinggal bagi Sejati, sampai masalah komunikasi karena Sejati tidak bisa berbahasa Perancis. Belum lagi sang suami yang belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang diinginkannya sampai tata cara beribadah yang kadang menjadi masalah.



Seiring berjalannya waktu, masalah masalah yang timbul di awal kedatangannya bisa terselesaikan dengan baik, berbanding lurus dengan kemampuan berbahasa Perancis yang meningkat dan suaminya mendapatkan pekerjaan yang sesuai.Tapi bukan berarti, masalah- masalah baru tidak bermunculan. Mulai dari teman- teman Indonesianya yang ternyata bukan sahabat yang baik, tetangga- tetangga apartemennya yang rasis juga banyak masalah lain.


Untungnya Sejati punya suami yang selalu mendukung dan berada di sisinya saat dia terpuruk. Suaminya pulalah yang membantunya melewati masa masa sulitnya dengan kasih sayangnya yang luar biasa.Selain itu keluarganya di Indonesia dan kedua mertuanya juga banyak memberikan dukungan.Sejati menjadi perempuan yang lebih kuat dan mandiri dalam menangani banyak hal, yang biasanya memerlukan bantuan orang lain jika itu terjadi di Indonesia.


Dari masyarakat di sekitarnya, Sejati belajar banyak hal. Yang terutama adalah Allah tak pernah meninggalkannya saat dia bersandar penuh padaNya. Juga bahwa kebaikan dan ketulusan tidak mengenal warna kulit, juga agama. Banyak hal baik tentang bangsa Perancis, seperti juga ada beberapa ketidakbaikan.Dan rasanya, itu berlaku di mana pun kita tinggal.
Banyak hal- hal unik yang dibagikan pengarang tentang interaksinya, baik dengan orang- orang sebangsa maupun dengan yang bukan sebangsa. Juga ada informasi yang sangat penting diperhatikan oleh orang- orang yang mempunyai pasangan berbeda kebangsaan dan harus tinggal di suatu tempat baru.


Lewat novelnya yang sepertinya diary hidupnya sendiri, pengarang memberikan kita gambaran utuh tentang suka dukanya tinggal di negara lain.Mulai dari budaya atau kebiasaan yang berlaku, sifat- sifat dasarnya, juga tentang karakter penduduknya.Sebagai pendatang,ada banyak hal yang bisa dikompromikan, tapi juga ada hal- hal yang sifatnya mutlak, seperti kewajiban menjalankan ritual agama( shalat, berpuasa, makan dan minum yang halal dll).Kalau pun ada yang sedikit mengganjal, sampai halaman terakhir, saya tidak menemukan kaitan antara judul dan isi keseluruhan buku atau mungkin saya yang gagal paham, entahlah..Walau tetap, itu tak mengganggu keasyikan membaca novel ini secara keseluruhan. Oh ya,rasanya juga menyebutnya diary atau kisah nyata lebih elok daripada novel......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

11 komentar:

Fardelyn Hacky mengatakan...

Wah, judul bukunya unik nih mb syifa. baru kali ini dengar dan lihat. atau, apa aku yang ketinggalan ya, hihiiiii

Unknown mengatakan...

aku juga bingung dengan juduknya dik. Kok sepertinya nggak ada kaitan dengan isi buku, atau itu bahasa Perancis ya?

Sara Amijaya mengatakan...

jadi, ini fiksi apa non fiksi mba dhani?

Anonim mengatakan...

novel bergaya diari ya mba Dhani?

Ila mengatakan...

mungkin karena modelnya diary dan diambil dari keseharian penulisnya kali ya, mba. jadi ada yang kurang nyambung, bolong2nya masih keliatan

Unknown mengatakan...

dik Sarah, sepertinya non fiksi dengan modifikasi( memang ada ya?)

Unknown mengatakan...

Penulis pembelajar, kalau aku sih menganggapnya otobiografi ya, karena kejadiannya nyata. Entah kenapa penulis menyebutnya novel..

Unknown mengatakan...

Dik Ila, kalau buku ini kita masukkan kategori novel yang harus memenuhi semua kriteria/unsur, bolong- bolong itu akan kelihatan yaa...

Anonim mengatakan...

Maaf baru baca. Memang banyak yang bingung ya dengan judul. Sebenarnya pada awalnya ada satu lembar berisi
'rangkumannya' tapi akhirnya tak dicetak, arti 8 coledie bandrek bagi saya adalah, 8 tahun di mana saya bercerita dan bandrek adalah, minuman yang paling saya rindukan, saat hati mulai sedih dan hawa dingin menyerang. Minuman yang terasa nikmat, bila saya hirup dari penjualannya langsung. dan setiap menulis, cafe memang dimenemai saya, tapi seandainya secangkir bandrek bsia turut menghangatkan.. Semoga bisa memperjelas, makna dari judulnya. Salam hangat dari Montpellier. Dini Kusmana Massabuau

Unknown mengatakan...

oh, i see. Jadi begitu ya ceritanya. Terima kasih buat penjelasannya, jarang lho ada penulis yang langsung menanggapi review terhadap karyanya. Saluut...

Unknown mengatakan...

mantap

go ahead people

Posting Komentar