Serunya hidup di antara Para Raksasa, sebuah dongeng yang mendebarkan

Judul buku   :  The BGF, Raksasa Besar Yang Baik
Pengarang    :  Roald Dahl
Penerjemah  :  Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit       :   PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah hal    :   200

Pada mulanya Sophie bukan siapa siapa. Sampai suatu malam, dia memegoki bayangan yang berukuran 4 kali manusia normal membuka jendela sebuah rumah di seberang panti asuhan yang ditinggalinya dan meniupkan sesuatu yang nampaknya seperti terompet berukuran panjang. Karena perbuatannya itu, Sophie diculik oleh bayangan yang ternyata seorang raksasa yang kemudian menamakan dirinya BFG( Big Friendly Giant) dan dibawa ke sebuah tempat antah berantah dalam sebuah perjalanan menakjubkan, perpaduan antara berjalan secepat kilat dan melayang.

Di negara antah berantahnya itu, BFG tinggal bersama ke 9 raksasa lain  dan tidak beruntungnya, mereka punya ukuran tubuh yang amat sangat lebih besar dan tinggi darinya.Dan berbeda pula dengan BFG yang hanya mengkonsumsi Snozzcumber( sejenis mentimun raksasa bergerigi dan berasa amat tidak enak), raksasa- raksasa lainnya makan orang, yang di antara mereka dinamai tomat.Setiap malam, mereka berkelana ke negri- negri jauh, untuk mencari tomat idaman mereka.Uniknya, walau pun mereka makan manusia, tapi mereka tidak makan sesamanya( berbeda dengan manusia yang bahkan" makan sesamanya" kata BFG)


Di gua persembunyiannya, BFG bercerita tentang apa yang dilakukannya sehari hari, juga keistimewaan yang dipunyainya. Dengan telinganya yang berukuran sebesar roda truk, BFG bisa mendengar, bukan hanya suara orang, tapi juga percakapan binatang dan tumbuhan, juga suara angin atau bahkan bisikan dari dunia mimpi. Bisikan- bisikan itu kemudian ditangkapnya dan dimasukkannya ke dalam puluhan ribu toples, ditandainya dan pada kurun waktu tertentu dibawanya ke dunia manusia untuk ditiupkannya di telinga anak- anak dengan terompetnya. Oh ya, mimpi pun ada dua jenis, mimpi baik dan mimpi buruk. Sophie pun suatu hari diajaknya berkunjung ke negri mimpi.

Gusar dan terganggu oleh teman- teman BFG yang setiap hari memburu tomat, Sophie dan BFG membuat sebuah rencana besar, agar manusia bisa menangkap para raksasa itu dan mengakhiri kekejian mereka.Dan itu bisa dilakukan dengan memasukkan mimpi ke dalam benak Ratu Inggris dan mengkombinasikannya dengan kejadian nyata. Tentu itu bukan hal yang mudah. Pertama, BFG harus mencampurkan banyak adonan mimpi yang dipunyainya dengan takaran yang tepat, lalu menaruhnya dalam sebuah toples raksasa dan membawanya bersama Sophie ke Inggris.

Lantas, apakah rencana mereka berhasil? Apakah usaha mencapai istana Ratu akan berjalan mulus tanpa rintangan. Dan apakah yang mereka lakukan untuk menangkap para raksasa itu? Nikmatilah keseruan demi keseruan sebelum memperoleh jawaban dari semua pertanyaan itu ya.Bagi saya, buku setebal 200 halaman ini, sukses memciptakan banyak adegan yang seru sekaligus fantastis.Deskripsi tentang tokoh- tokohnya lengkap dan detil( tapi entah kenapa tidak buat Sophie). Beberapa adegan terkesan tidak masuk akal( seperti misalnya BFG yang begitu mudah masuk istana dan sebuah bros kecil dengan peniti berukuran 1 cm bisa menyakitkan bagi raksasa bertubuh setinggi 15 m), tapi berhasil disamarkan oleh jalinan cerita yang mengasyikkan.Juga dengan bahasa cakap BFG yang bolak balik dan juga sering tidak tepat.

Pesan moral dari cerita ini lumayan banyak. Yang utama adalah jangan menilai orang( raksasa) dari tampak luarnya. Bahkan untuk mereka yang tinggal di suatu lingkungan yang kita pikir tidak baik.Selalu ada mutiara- mutiara indah dibalik tanah berlumpur.Selain itu, novel ini juga menyindir manusia yang tak segan menyakiti bahkan membunuh sesamanya( hal yang bahkan tidak dilakukan para raksasa)