@SyifaDhani. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Reisha, bocah cilik yang pandai berwirausaha.

Judul Buku       :   Reisha si Pengusaha Cilik.
Pengarang        :   Marisa  Agustina.
Penerbit           :   Lintang/Indiva Media Kreasi.
Jumlah halaman :  128
Genre               :   Bacaan anak

Membincang bacaan anak, terus terang yang ada di pikiran saya adalah buku- buku karangan Enid Blyton yang kondang dengan Lima Sekawannya. Buku- buku itulah yang membersamai masa kecil saya, selain majalah Bobo dan juga Hai serta Kawanku. Cerita- ceritanya seru, walau ada beberapa bagiannya, jika saya baca sekarang, kurang cocok dibaca anak- anak dan juga berbahaya bila diterapkan atau ditiru( anak anak adalah peniru yang hebat bukan?).Pada suatu masa dulu, saya juga tertarik dengan buku- buku yang bertajuk KKPK dan imitasinya yang sejenis. Tapi lama kelamaan saya tinggalkan, karena saya merasa, kadang tema- temanya bukan anak- anak lagi.

Dan kemudian, saat saya berburu bacaan, buku cantik dengan kaver yang segar ini menarik perhatian saya. Walau setelah membaca tuntas bukunya, ada satu pertanyaan, kok kavernya lebih terkesan gambar cupcakes dibanding puding ya?.( abaikan pengamatan sotoy saya).Reisha, SPC,bercerita tentang Reisha, anak tunggal sebuah keluarga yang papanya berprofesi sebagai pelaut dan mama seorang perempuan yang berkarya dari rumah. Reisha yang masih duduk di kelas 1 SD, mulai melihat peluang mendapatkan uang tambahan, saat puding yang dibikinkan mamanya dan dibawanya ke sekolah, disukai teman- temannya.Dari yang pertama cuma- cuma, di hari kedua Reisha bermaksud menjualnya dan mengambil sedikit keuntungan di atas harga pokok.

Lagi- lagi ternyata usaha yang dilakukan Reisha menuai hasil. Dengan dibantu teman- teman dekatnya( Safitri, Maya, Aira dan Kim), dia menjual puding- pudingnya sebelum bel berbunyi. Sayangnya, ada seorang teman Reisha yang bernama Agil, tidak menyukai keberhasilannya. Agil menganggap, sebagai seorang anak pengusaha, seharusnya dialah yang berjualan di sekolah dan bukan Reisha. Ketidaksukaan yang berujung pada larangan Agil pada teman- teman kelompoknya untuk membeli puding Reisha( yang ternyata dilanggar diam- diam, karena mereka tertarik pada promosi teman- teman Reisha). Selain itu, keesokan harinya Agil juga mulai berjualan mainan anak- anak untuk menyaingi Reisha. Padahal sebenarnya, berjualan mainan anak- anak tidak diperbolehkan.

Dari keuntungan penjualan puding, Reisha bahkan bisa menabung untuk donasi di sekolahnya, juga menabung di celengan ayamnya, untuk bekalnya menjadi backpacker saat dewasa nanti.Juga bisa membagi sedikit makanan untuk seorang nenek pengumpul plastik bekas minuman yang dijumpainya di perjalanan. Sayangnya, suatu hari, sekolah mengirimkan surat kepada orang tua Reisha dan Agil. Sebuah surat yang mereka berdua artikan sebagai ketidaksukaan pihak sekolah atas aktivitas mereka.  Dan Agil menyalahkan Reisha atas kejadian tersebut.Lantas, apakah surat itu memang berisi larangan buat berjualan di sekolah? Apakah karenanya, Reisha dan Agil mendapatkan teguran dari pihak sekolah?

Sebagai buku anak- anak, buku ini bercerita dengan lancar dan mengalir. Adegan demi adegan tidak disajikan dengan kaku. Banyak humor terselip, menjadikannya sebagai karya yang enak dinikmati. Ilustrasi gambarnya juga cantik, walau menurut saya, untuk anak kelas 1 SD, mereka terlihat terlalu besar ya ( serasa melihat anak SD kelas 5 atau 6). Juga beberapa idenya bikin saya terkaget- kaget. Anak kelas 1 SD sudah sepintar itu ya? Atau ini bisa terjadi karena buku ini ditulis oleh orang dewasa.Oh ya satu lagi, endingnya serasa menggantung, seperti ada yang belum dituntaskan. Atau memang ini akan dibuatkan sequelnya?

Terlepas dari sedikit kekurangan( menurut saya lho), buku ini berhasil menyampaikan banyak pesan. Tentang perlunya dukungan orang tua buat semua kreatifitas anaknya, selama dalam koridor positif. Juga tentang profesi pelaut( yang hanya diceritakan sedikit).Penyelesaian masalah Reisha dan Agil pun win- win solution.Karena bagaimana pun, sekolah tetap tempat belajar...Sukses buat pengarangnya, ditunggu buku- bukunya yang lain.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar