@SyifaDhani. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

The Vanilla Heart, menjadi diri sendiri, ala Vanilla

Judul              :     The Vanilla Heart
Pengarang      :      Indah Hanaco
Jumlah hal.     :      268 halaman.
Penerbit          :     Bentang.
Tahun Terbit    :     2013, Juni.

Apa yang kau lakukan, jika rencana pertunanganmu yang nyaris matang, digagalkan secara sepihak oleh pihak perempuan? Lalu apa reaksimu sesudahnya?
Marilah kita membuka halaman halaman awal novel ini untuk menemukan jawabannya.Adalah Hugo, yang sudah menjalin hubungan asmara di tahun ke 7 nya yang mengalami nasib naas ini. Di tengah acara pertemuan keluarga membahas pertunangannya dengan Farah, yang putra dari sahabat mamanya, tiba tiba dikejutkan dengan pernyataan Farah yang belum siap dengan pertunangan mereka( halaman 11).
Hugo yang marah besar, pergi meninggalkan acara, mengendara dengan sembrono dan nyaris menabrak 2 orang gadis berseragam putih abu abu, yang kemudian kita kenal sebagai Dominique dan sahabatnya Keyko.Kedua gadis itu, khususnya Domi, marah marah dan mengomeli Hugo. Dan runyamnya lagi, bukannya minta maaf, Hugo malah menyeracau dan melamar gadis itu. Suatu sikap yang berbuntut hantaman di hidung Hugo dan tendangan di kakinya( hal 6).

Sementara itu, Hugo yang merasa" dicampakkan" oleh Farah, memutuskan untuk melanjutkan studinya di Bristol, sebuah kota di Inggris, atas saran seorang sahabatnya yang telah terlebih dahulu menempuh pendidikan di kota tersebut. Sebuah keputusan yang pada mulanya ditentang oleh mama dan papanya, juga kedua kakak lelakinya, Taura dan Vincent.Tenggang waktu studi yang lima tahun, dengan teman teman yang menyenangkan, membuat Hugo tak lagi punya tempat untuk Farah, tapi masih menyisakan sakit hati.. Bukan berarti pula dia menutup hatinya buat perempuan perempuan lain, Hugo sempat berhubungan dengan beberapa perempuan dari berbagai bangsa, namun semuanya tak mampu merenggut rasa sakit di hati Hugo( hal 28)

Di sebuah tempat dan waktu yang berbeda, Dominique telah bekerja di sebuah perusahaan Manufacture besar selulusnya kuliah dan masih bersahabat dengan Keyko yang berkarier di bagian HRD sebuah produk minuman ringan di Cibinong. Berbeda dengan Keyko yang easy going, khususnya dalam hal percintaan, Domi malah mengalami cinta diam diam pada kakak kelasnya semasa SMA yang sekarang jadi seniornya di kantor, Jerry. Tanpa alasan, dipendamnya cinta itu, lalu patah hati saat tahu bahwa Jerry naksir sahabatnya satu lagi, Inggrid.

Dominique lantas mencurhatkan keresahannya pada sebuah acara radio yang bertajukVanilla for Life", dengan nama samaran Twinkle.Paling tidak dengan bercerita, hal yang tak bisa dilakukannya kepada sahabat sahabatnya, Domi merasakan kelegaan. Karena, didengar pun, rasanya separuh masalahnya sudah selesai.
Sementara itu, Hugo yang sudah menyelesaikan studinya, bergabung dengan kakaknya Vincent mengelola perusahaan keluarga mereka, sementara Taura memilih mandiri dan mendirikan perusahaan property bersama teman temannya.Karena masih menyesuaikan diri dengan pekerjaan barunya, Hugo seringkali pulang larut malam.Dalam satu perjalanan pulang, Hugo menyetel radionya, tepat di gelombang yang sama dengan saat yang sama pula, ketika Domi sedang curhat. Dan tanpa alasan, Hugo hanyut oleh kisah Domi dan diakhir acara menelpon radio tersebut untuk menunjukkan ketertarikannya.

Di kesempatan lain, ternyata hubungan dengan Farah belum betul betul selesai. Atas inisiatif sang mama yang masih berharap Farah menjadi kekasih Hugo, Farah malahan kerap berkunjung ke kantor Hugo. Apalagi setelah kantor pengacara tempat dia bekerja ditunjuk menjadi pengacara perusahaan yang dimiliki keluarga Hugo.Tentu saja hal itu amat sangat tidak disukai Hugo, karena dia menganggap kisahnya dengan Farah sudah selesai 5 tahun yang lalu dan tak ada gunanya dijalin hubungan kembali. Dalam suatu upaya menghindari Farah, Hugo hampir bertabrakan dengan seorang perempuan yang pernah menghantam hidungnya 5 tahun yang lalu, Domi( hal 70) yang ternyata adalah karyawan di perusahaan yang sama. Selama ini Hugo tidak pernah melihatnya karena selalu pulang malam.Dan memalukannya lagi, Hugo bahkan sekali lagi ditendang tulang keringnya oleh Domi.

Semenjak pertemuan tidak sengajanya itu, Hugo malah jadi tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang Domi.Mulai dari melarang Domi diberi sanksi atas perbuatan tidak menyenangkan terhadapnya, mengajak makan siang dan memuji rambut pendeknya. Hugo merasa apa pun yang dilakukan Domui" menggembirakan" hatinya.Sementara Domi hanya menganggapnya boss yang mau tidak mau harus dihormatinya.Sebuah hubungan yang jadi berubah bentuk karena suatu insiden, terjebaknya mereka berdua dalam sebuah lift kantor. Selama beberapa saat menunggu lift itu berhasil dibuka, hubungan antara mereka berdua mencair, tak berat sebelah seperti sebelumnya( hal 120-125).

Sejak itu Domi menjadi semacam obsesi bagi Hugo, hal yang tak luput dari perhatian Vincent kakaknya. Dia menganjurkan Hugo untuk menunjukkan tindakan nyata dan memanfaatkan setiap waktu yang dia punya.Sayangnya saran kakaknya itu tak bisa dipraktekkannya dengan mudah. Domi tetap saja tidak mau berada jarak yang dekat dengan Hugo, karena terus terang perasaannya masih tertambat ke Jerry. Tapi Hugo pun juga makin intensif mendekati Domi dengan berbagai cara. .Domi memilih untuk tidak membiarkan hal itu terjadi. Dia tidak siap untuk perubahan apa pun.Hatinya masih beradaptasi menghadapi Inggrid dan Jerry yang kian lengket( hal 144).Suatu hubungan yang berakhir dengan sebuah pemberitahuan bahwa mereka berdua akan bertunangan( hal 160).

Sementara itu, Hugo mengalami masalah yang pelik dengan hubungannya bersama mamanya. Sang mama ternyata masih punya mimpi untuk menjadikan Farah menantunya. Hal yang jelas jelas ditolak mentah mentah oleh Hugo, yang kali ini didukung oleh Taura kakaknya. Sebuah tindakan yang berakhir dengan pertengkaran sengit di antara ketiganya. Farah yang merasa mendapat angin, walau tahu Hugo tak lagi menyimpan perasaan untuknya, tetap saja sering mengunjungi Hugo di kantornya.Pada suatu kesempatan menghindari Farah, Hugo naik ke rooftop kantornya dan menjumpai Domi sedang menangis terisak( hal 170-174). Dan ketika ditanyakan penyebabnya, Domi bilang dia sedang patah hati, sebuah keterusterangan yang menghempaskan jiwa Hugo.

Dari cerita Domi, Hugo menyadari bahwa dia telah jatuh cinta pada gadis ini, tapi dia akan memposisikan dirinya menjadi teman pada awalnya untuk kemudian mendapatkan hatinya suatu saat nanti.Suatu hal yang kemudian dinyatakannya secara langsung dan Domi memberinya kesempatan.Sejak saat itu, hubungan di antara mereka menghangat, dan Domi sudah bisa menikmati keberadaan Hugo di sampingnya. Bahkan Domi mengajak Hugo menghadiri acara pernikahan Jerry dan Inggrid.

Sayangnya, kebahagiaan sepertinya belum menjadi milik mereka seutuhnya. Farah yang terluka mengkonfrntir Domi dan menuduh Hugo menyembunyikan hubungan di antara mereka. Domi yang salah paham memutuskan menjauh dari Hugo. Setelah masalah itu berhasil diselesaikan, Hugo yang gantian menghilang. Hal yang ternyata bagian dari kejutan kejutan yang disiapkan bagi gadis yang dicintainya.
Masalah belum selesai sampai di situ. Saat Hugo memtuskan untuk menikahi Domi, ada dua hal yang menghadang. Mamanya menolak merestui hubungan mereka dan yang lebih mengejutkan, Domi juga belum ingin menikah. Lalu bagaimanakah ending dari cerita ini? Ada kompromi ataukah Hugo akan pergi jauh dan tak kembali?

Novel yang ditulis Indah Hanaco ini, merupakan bagian dari beberapa novel dengan tema" flavour"Hal yang pertama mencuri perhatian adalah kavernya yang dikemas dengan cantik.Paduan warnanya pas, gambar es krimnya juga menggoda( tapi kok saya malah melihatnya sebagai es krim durian yak?).
Bagian bagian awalnya sampai sekitar halaman 100 an, saya merasa temponya lambat. Mulai ada letupan letupan hangat di halaman selanjutnya, juga chemistry yang terbangun cantik antara Hugo dan Domi maupun Hugo dan kakak kakaknya.Konfliknya lebih dari satu, tapi diceritakan dengan seru dan Indah Hanaco .banget.Kalau pun ada yang sedikit mengganggu adalah nama nama asing yang mondar mandir dan deskripsi tokoh yang mirip sinetron, yang tokoh tokohnya hanya punya dua kriteria, cantik dan ganteng.Penggunaan setting Bristol juga terkesan tempelan, juga kehadiran teman teman di apartemen kecuali Gravin.
Dan sayangnya lagi, saya kok merasa tema/ judul novel ini tidak blend dengan keseluruhan cerita. Berbeda dengan beberapa novel dengan tema yang sama yang sudah saya baca terlebih dahulu.Selain pengetahuan tentang vanilla yang saya terima, saya tidak menemukan keterkaitan erat antara filosofi vanilla dan isi novel ini.Bukan berarti novel ini tidak bagus ya. Ini malah novel Indah Hanaco yang saya sukai, tapi rasanya penulis kurang berhasil mengangkat tema ini dalam keseluruhan cerita. Itu saja.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

12 komentar:

Menukil Aksara mengatakan...

Tokohnya banyak, saya agak susah ingat kalau macam ini hehe...

Ini setema sama The Coffee Memory punya Mbak Riawani Elyta, kan, ya, tentang flavour?

Anyway, ceritanya manis, semanis judulnya, Vanilla :)

Fardelyn Hacky mengatakan...

Wah, complicated banget ceritanya ya mbak.
Semacam drama Korea mungkin? xixixiiiii...

Anonim mengatakan...

dik Melani, setuju, yang saya tulis hanya sebagian lho, banyak lagi yang lain. Sama sepertimu, aku juga mudah lupa. Iya, ini sejenis dengan Coffee Memory yang ngopi banget, juga Strawberry Surprise.

Unknown mengatakan...

dik Fardelynn Hacky, saya bukan penggemar drama Korea. Tapi itulah yang dikatakan oleh seorang teman di GR mengenai buku ini.

Yunita Hentika Dani mengatakan...

Novel Kak Indah memang diakui suka sekali menggunakan nama nama yang kesannya kebaratan karena menurut mbk Indah, dia dibesarkan diantara nama nama tersebut. Teman temannya juga namanya spt itu. Dan mbk Indah ini emang penggemar drakor dan romance berat makanya novelnya kental banget dengan suasana romantis...

Aku blm baca buku ini..kayaknya jadi mupeng. Tapi aku harus namatin yg Beautiful Temptation dl..

Mbak Danik reviewnya panjang kaleee... keren.

Riawani Elyta mengatakan...

ahaa, sekali2nya ngereview panjaang dan kumplit, Saya belum baca novel mbak Indah yang ini :)

Unknown mengatakan...

dik Yunita, begitu ya? Jadi bukan karena kebarat baratan, tapi karena dikondisikan. Bukan bermaksud meniru tapi karena terbiasa menonton drakor, jadi terpengaruh ya..Iya nih, saya juga takjub dengan reviewnya yang panjang kali lebar. Semoga ke depannya bisa nulis review seperti itu lagi. Eh aku tunggu reviewmu yaa

Unknown mengatakan...

Walau belum bisa seanalitis dirimu, karena keterbatasan ilmu, tapi paling tidak sudah berusaha kan dik. Konfliknya cakep, banyak, tapi " flavour" nya kurang berasa. Sekarang saya lagi baca The Mint Heart, dan sepertinya lebih suka. Setelah ini saya mau membaca Coffee Memory lagi ah, kangen aroma kopi.

Hairi Yanti mengatakan...

Belum pernah baca karya dari Mbak Indah Hanaco. Heuheu... Penasaran padahal :D

Unknown mengatakan...

ada beberapa yang kubaca dan ini yang terakhir. Kalau engkau penggemar drakor, pasti suka dik. Romantis, banyak konflik, tapi tokohnya banyak..

Leyla Hana mengatakan...

Novel2 Mbak Indah itu manis2 dan tokoh cowoknya perfect. Menunggu novel2ku direview juga sama mbak Dhani :D

Unknown mengatakan...

iya dik, seperti nonton film, nggak ada tokoh yang jelek secara fisik.Bleh dik,..

Posting Komentar