Pengarang : Retni Sb
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah hal : 278
Sabtu, 27 Mei 2006, Pipit Astuti, staff marketing di perusahaan perangkat keras komunikasi seluler mulai harus menjalani hidupnya yang tak akan pernah sama lagi. Dan itu bermula dari sebuah telepon dari Aries, adik dari suami Lia, kakaknya.Dari Jogja, dia mengabarkan bahwa Lia dan Fadil suaminya meninggal terkena runtuhan bangunan tersebab gempa yang korbannya ratusan orang, meninggalkan seorang anak " istimewa" bernama Lio yang berumur 5 tahun, yang divonis autis dan harus menjalani terapi berkesinambungan.Dia harus melakukan terapi khusus di sekolah khusus, makanan khusus, obat- obatan khusus, juga penanganan khusus dari orang- orang terdekatnya( halaman 25).
Tentu itu bukan hal yang mudah bagi Pipit. Untunglah di sela kesibukannya bekerja di sebuah stasiun televisi, ada Aries yang bersedia membantunya. Walau begitu, bukan berarti segalanya jadi mudah. Sikap Lio yang cenderung tidak acuh dan perkembangannya yang turun ke titik balik, juga pekerjaan yang mulai agak keteteran dikerjakannya mulai membuat Pipit uring- uringan.Segalanya terasa menjadi serba salah baginya.Dan itu jugalah salah satu alasannya meminta Yocky pacarnya, untuk lebih serius memikirkan arah dari hubungan mereka, yang sayangnya malah ditolak Yocky dengan alasan masih banyak mimpi- mimpi yang ingin digapainya sebelum menikah.
Sementara itu, keadaan Lio juga belum berubah. Seringkali bertingkah tak terduga, mulai dari tantrum dan membenturkan kepalanya di tembok atau kadang malah tak menghiraukan kehadiran Pipit. Tapi hal sebaliknya tidak dijumpainya dalam hubungan Aries dan Lio. Mereka berdua lebih bisa berinteraksi dengan damai. Hal itulah yang kemudian menyebabkan Pipit lebih menaruh perhatian pada Aries. Cowok selengekan yang kerap kali mengganggunya dengan tindakan iseng atau pun ucapan pedas, jadi begitu kebapakan begitu ada di dekat Lio. Dan sifat- sifat baik ini yang akhirnya mencuri hati Pipit.Sayangnya, ketika Pipit berusaha merubah penampilannya dan lebih optimis untuk mendekati Lio juga Aries, di rumah sudah ada Amy, adik dari sahabat Aries yang mahasiswa psikologi dan berniat meneliti anak- anak yang autis. Pipit cemburu, karena ternyata Lio, juga Aries begitu dekat dengan Lio, suatu hal yang terus diusahakan dan belum memperoleh hasil yang memuaskan.Kecemburuan yang menjadikannya uring- uringan.
Prihatin dengan keadaannya, Aries mengajak Pipit melepaskan diri dari "kesumpekan" hidupnya dan pergi ke daerah lain, yang ternyata ke Jogja. Di kota ini, Aries mengajaknya bertemu seorang teman yang kehilangan anak dan istrinya dalam gempa Jogja, juga kedua tangannya. Tapi Mas Jibo tetap optimis menyongsong hidup, yang akhirnya mengembalikan kesadaran Pipit, bahwa apa yang dialaminya belum ada apa- apanya dibandingkan dengannya. Setelah itu Aries mengajaknya bertemu dengan teman- temannya sesama pencinta gua yang akan melakukan ekspedisi bersama.Sebuah perjalanan tak biasa yang mengantarkan Pipit pada sebuah perenungan" Betapa banyak kejutan yang kuhadapi dari penjelajahan ini, bukan melulu kejutan menyeramkan, tapi juga kejutan yang menentramkan jiwa"( halaman 162).Dan entah karena kedekatan intens di antara mereka dan karena yakin Aries juga memiliki perasaan yang sama, Pipit " menembak" Aries. Yang tidak beruntungnya tidak diiyakan, tapi malah digantung.
Kembali ke Jakarta, Pipit mendapatkan kejutan lain lagi. Setelah Aries yang mulai sering menjaga jarak, sebuah kenyataan pahit harus diterimanya. Dia diberhentikan dari pekerjaannya, karena dianggap prestasinya tidak secemerlang dulu. Tapi seperti kata bijak yang bilang bahwa selalu ada berkah tersembunyi dibalik kegagalan, Pipit jadi punya waktu lebih banyak buat Lio. Hubungannya dengan Lio jadi membaik karenanya. Tapi tidak demikian dengan Aries yang nampaknya semakin dekat dengan Amy. Dan tiba- tiba ada tawaran kerja dari Pak Sapta, mantan atasannya, dengan waktu kerja yang fleksibel, untuk menjadi asistennya menangani 2 kedai pisangnya yang mulai naik daun. Suatu hubungan kerja yang kemudian berkembang menjadi hubungan asmara setelah Pipiet tahu bahwa atasannya itu ternyata masih single.Hubungan yang ditentang mentah- mentah oleh Aries karena dia merasa Pipit sudah berubah. Lantas bagaimana hubungan antara Pak Sapta, Pipit dan Aries setelahnya? Bagaimana juga perkembangan Lio setelah meninggalnya kedua orang tuanya?
Membaca novel ini, saya suka dengan cara Retni Sb bertutur. Lugas, sederhana dengan banyak celetukan humor yang memperkaya isinya. Temanya juga tak biasa, tentang bagaimana mencintai seorang anak autis, tanpa berharap terlalu banyak.Ceritanya tentang penjelajahan gua juga menarik. Kalau pun ada beberapa kekurangan, di antaranya adalah kisah asmara yang agak hot( halaman 277), juga tentang masalah autis Lio yang sepertinya stagnan. Bahkan sampai di akhir cerita, tidak saya temukan keterangan tentang apakah Lio akhirnya menyadari ketidak- adaan kedua orang tuanya. Oh ya satu lagi, Pak Sapta yang terlalu gampang menyerah. Tapi overall ceritanya menarik dan seru kok.
0 komentar:
Posting Komentar